Tragedi 26 januari

Nurzila iniLah suratku.
Bacalah baik-baik bila perlu tegakanlah punggungmu. Lalu tersenyumlah...tapi jika kau masih ingin menangis-menangislah..
aku menuliskannya khusus untukmu dengan keadaan yang sulit ku jelasakan. Ini semua tentang dirimu yang terlampau galau, gelisah, sedih atau marah.
Baarangkali aku akan mem beritahukan satu hal padamu. Sebenarnya dan lebih dari sebenar benarnya, kau memang cantik. Semua lelaki pasti terpikat padamu, barangkali karena alasan sederhana kau cantik dan senyumu yang mempesona. Maka seandainya kau menjadi kekasihku.bagiku kau lah yang akan menyempurnakan hidupku’ mungkin itu terdengar gombal-biar saja..
Tapi, jujur saja aku tak bermaksud untuk merayumu.aku hanya ingin membangkitkan hasratmu untuk membaca surat ini, tapi itu terserah kau saja.
Mana mungkin aku merayumu, aku selalu tau diri mengenai cinta mana mungkin wanita cantik sepertimu mau denganku, lelaki lesu, kusam dan tak berkremistri. Apa kata surga dan neraka  jika kau menjadi kekasihku ?_barangkali kau akan ditertawakan banyak orang, Dan orang-orang akan mengira kalau kau memang sudah gila. )
Nurzila yang baik melalui surat ini aku hanya ingin memninta maap telah membuatmu menangis, memang memaafkan. Bukanlah hal yang mudah untuk begitu saja kau ucapkan, apalagi permintaan maaf’ku ini yang hanya kutulis dengan gorensan tinta dan kata-kata norak seperti ini. Tapi dalam urusan ini, aku tak peduli . aku hanya ingin menulis tak peduli kau senang atau tidak dengan tulisannku. Setidaknya, setelah ku mati kau dapat membaca.
Dan sekarang terserah kau, kau boleh marah atau barangkali kau bersumpah, tak sekalipun mengatakan “ ya...aku memafkanmu” sepanjang hidupmu untukku- tapi sudahlah aku memang bukan lelaki yang baik.


 Sebulan yang lalu,,
seluruh kampung heboh karna seorag wanita cantik menangis. sehingga membuat air matanya mengalir deras sampai ke negri cina. Maka saat itu diriku diam terpaku menerima berita itu, berita itu Sangat mengerikan...!!!
karna orang-orang mengira ia menangis karna ulahku :P  







Salam hangat
 Akbar Abrary
Berikan Komentarmu :)

Posting Komentar