PASAR CEPLAK GARUT
Tweet |
Anda ingin ke pasar pada malam hari? Datang saja ke Pasar
Ceplak Kota Garut yaitu Pasar yang hanya beroperasi malam hari saja.
Disini berjejer para penjual makanan dan jajanan pasar tradisional
seperti kupat tahu, gado-gado, dodol Garut dan lainnya.
Pasar ini berada di perempatan jalan cikuray sampai ujung
jalan ciledug. Ceplak itu sendiri berasal dari bahasa sunda yaitu
mengunyah makanan yang disertai bunyi decakan. Pasar ini sudah ada sejak
tahun 1970.
Kalau kita membuka kamus bahasa Sunda, c?plak atau ny?plak mengandung
arti mengeluarkan suara dari mulut ketika sedang makan. Tata cara makan
seperti itu kalau buat orang Sunda dinggap tidak sopan.
Akan tetapi di Kota Garut terdapat Pasar C?plak yang merupakan tempat makan orang banyak. Menurut berita yang banyak diketahui oleh pedagang di Pasar C?plak memang mempunyai sejarah tersendiri.
Pada suatu waktu tahun 1970-an, keadaan ekonomi waktu itu sedang sulit karena kemarau yang panjang. Makanan sangat sulit ditemui sampai-sampai masyarakat memakan sangu oy?k (nasi yang terbuat dari ketela pohon). Sehingga keadaan seperti itu dijadikan bahan obrolan antara orang yang lagi belanja dengan pedagang di pasar. Di antara bahan obrolan tersebut yaitu, bagaimana nikmatnya memakan sangu oy?k sampai c?plak (mengunyah dengan mengeluarkan bunyi decakan).
Pasar C?plak dulunya dikenal dengan nama jalan Biodeem (Koramil). Pada tahun 1970-an jalan itu dibagi dua, sebelah barat Jl. Siliwangi lalu sebelah timur Jl. C?plak. Saat ini sampai ke sebelah barat juga termasuk Jl. Siliwangi yang memanjang di mulai dari Jl. Kiansantang sampai ke ujung Jl. Ciledug.
Lahan yang dipakai Pasar C?plak dimulai dari perempatan Jl. Cikuray sampai ujung Jl. Ciledug yang panjangnya kurang lebih 200 meter. Keramaian di Pasar C?plak hanya pada waktu malam saja, sehingga orang yang pertama kali datang waktu pagi tidak menyangka kalau tempat tersebut merupakan Pasar C?plak.
Akan tetapi di Kota Garut terdapat Pasar C?plak yang merupakan tempat makan orang banyak. Menurut berita yang banyak diketahui oleh pedagang di Pasar C?plak memang mempunyai sejarah tersendiri.
Pada suatu waktu tahun 1970-an, keadaan ekonomi waktu itu sedang sulit karena kemarau yang panjang. Makanan sangat sulit ditemui sampai-sampai masyarakat memakan sangu oy?k (nasi yang terbuat dari ketela pohon). Sehingga keadaan seperti itu dijadikan bahan obrolan antara orang yang lagi belanja dengan pedagang di pasar. Di antara bahan obrolan tersebut yaitu, bagaimana nikmatnya memakan sangu oy?k sampai c?plak (mengunyah dengan mengeluarkan bunyi decakan).
Pasar C?plak dulunya dikenal dengan nama jalan Biodeem (Koramil). Pada tahun 1970-an jalan itu dibagi dua, sebelah barat Jl. Siliwangi lalu sebelah timur Jl. C?plak. Saat ini sampai ke sebelah barat juga termasuk Jl. Siliwangi yang memanjang di mulai dari Jl. Kiansantang sampai ke ujung Jl. Ciledug.
Lahan yang dipakai Pasar C?plak dimulai dari perempatan Jl. Cikuray sampai ujung Jl. Ciledug yang panjangnya kurang lebih 200 meter. Keramaian di Pasar C?plak hanya pada waktu malam saja, sehingga orang yang pertama kali datang waktu pagi tidak menyangka kalau tempat tersebut merupakan Pasar C?plak.
Berikan Komentarmu :)
Posting Komentar