SURAT HANGAT

Dari subuh hingga malam buta, kami berdiam, duduk tertawa dan membisu.menunggu waktu`menatap sang guru berbicara, begitulah kehidupan kami saat ini,belajar dan belajar.
Tapi beginilah,
kami serasa tak mendapatkan apa-apa
hanya menatap sang guru berbicara.
saya hanya berharap, melalui sebuah puis
i"harapan unutk sebuah pesantren "judulnya.
.........

pesantrenku di masa depan
adalah
pesantren dimana perputakaan dan yang lainya
tak lagi sepi menjadi pajangan saja


pesantrenku di masa depan
adalah
pesantren dimana apartur pondok
tegas dan adil dalam menjerat hukuman


pesantrenku di masa depan
adalah
dimana para guru tersenyum gembira
karena hasil jerih payahnya tak lagi sia -sia


pesantrenku di masa depan
adalah
dimana para santri tersenyum ramah menghormati
para gurunya tanpa terbesit rasa paksaaan


pesantrenku di masa depan
adalah
dimana para santri dengan tulus
melaksanakan kewajibannya
tanpa ada rasa paksaan karena pengabsenan


pesantrenku di masa depan
adalah
pesantren dimna orang tua santri
tak lagi protes
karena anak nya tak bisa apa -apa


pesantrenku di masa depan
adalah
dimana para santri
bergelut dengan soal -soal ujian
deangn berbekal percaya diri
ketimbang menbwa coretan di kanan kiri


mungkin harapan ini hanya sebuah mimpi
tapi bukan kah kemerdekaan negriku ini
awalnya juga hanya sebuah mimpi
karena itu
bolehkah jika aku berharap
mimfi ini telah menjadi suatu kenyataan
...


yang jelas tegakan kedisiplinan dan tegakan hukuman yang tegas bagi para pelanggar aturan.kami rindu dengan hal ini.
jangan hanya bicara,
coba lihatlah ke kanan kiri..
berapa orang santri yang tak punya alquran...atau sekedar tak tau bacaan sholat lima waktu.
banyak teman -teman saya mengatakan.
"pesantren ini begitu bebas."Pesantren paling enak di dunia"
tak ada hukuman yang tegas bagi para pelanggar aturan itulah salah satu buktinya.

terinpirasi oleh kehidupan yang terbalik 90 derajat, maka saya membuaat satu buah lirik lagu yang sederhana yang berjudul bad bad .

ku gengam ilmu agama
t'LAH ku mengerti
tapi mengapa ?
keburukan yang ku dekati


ku kenali kebaikan
ku jauhi keburukan
ku terdiam ke baikan
ku terbujuk keburukan


kami merasa lebih dekat dengan maksiat    ( reef)
meski  hidup dalam rutinitas agama


kami merasa lebih dekat dengan maksiat
semua orang mengira kami taat beragama
mengerti agama dan jauhi dosa

ku kenali kebaikan
ku jauhi keburukan
ku terdiam ke baikan
ku terbujuk keburukan
kami merasa lebih dekat dengan maksiat
seolah tak kenal dosa
tak takut pada sang pencipta


bulan pun menangis
turunlah hujan
setan pun tersenyum
dapat penghargaan Berikan Komentarmu :)

Posting Komentar