TAPANTRI EVENT



Tapantri, When Everything is Lost Huh, akhirnya tiba juga waktunya untuk menangis dan bermaafan. Sore itu aura perpisahan dan haru terasa begitu kuat. Panggung aula penuh, oleh orang-orang yang menangis, walau sebagian ada yang tertawa-tawa...

Di dalam aula tak terlalu penuh, udara segar masih bergerak bebas.Setelah semunya terlihat tertib, acarapun dimulai. Dengan pembacaan ayat suci Al-Quran dan sambutan-sambutan (walaupun sering disebut dengan lomba pidato) sebagai pembukanya.

Setelah semua pengantar (yang mungkin terlalu basa-basi) selesai satu persatu, tibalah waktunya acara inti. Saat di mana setiap kelas membuktikan kebolehan mereka.
Suara tabuhan drum diiringi alunan getar senar gitar kini menjadi sentral perhatian di panggung aula yang telah dibuka. Orang-orang berteriak histeris, yang bahkan sampai mengalahkan frekwensi getar suara musik itu sendiri. Aula ribut, hebat.

Kelas 3A putera membawakan lagu gila-gilaan. ketika membawakan lagu ini, banyak alumni masuk aula untuk melihatnya
Ketika siang tiba, panas mungkin membakar hangus antusiasme banyak orang untuk berteriak-teriak dan mengikuti semangat musik yang sedang berlangsung. Sedikit-sedikit orang-orang merasa bosan, dan teriakan ”turun, turun!” merefleksikannnya. Walau tak begitu banyak. Susunan kursipun semakin tak beraturan, karena banyak orang membawa kursi ke sembarang tempat dan duduk seenaknya. Sebagian menggeser-geser kursi itu ke lantai.

Tapi mungkin apa yang pernah dikatakan orang benar. Bahwa anak DA mempunyai potensi besar yang tertutup oleh aspal. Dan saat ini potensi itu muncul. Gerombolan santri yang terlihat bosan di belakang membuat formasi duduk melingkar, dengan bagian tengah yang kosong. Tak begitu besar. Dan saat group band di depan bernyanyi, lingkaran ini dipenuhi orang-orang yang joged. Awalnya berkerumun, tapi lama-kelamaan mereka menampilkan debutnya di lingkaran itu secara personal dan bergilir. Sendiri-sendiri. Kini suasana terlihat begitu ceria, dan dapat dipastikan, hampir semua mata dan tawa di gedung itu tertuju pada lingkaran ini, tidak pada group band di depan.

Waktu berlalu, dan acara ini telah berjalan berjam-jam. Semua kelas sudah tampil, kini tiba saatnya acara puncak. Seluruh panitia menuju ke depan, duduk di bawah panggung. Semua diam, sepi. Merekapun (kelas 6) mulai berkata-kata: tentang sesal mereka, kesalahan mereka, cerita mereka, perasaan mereka. Dan diam-diam terdengar beberapa orang berkata-kata dengan bahasa mereka sendiri yang gagap, mereka menangis.

Setelahnya, semua santri naik ke panggung untuk menyalami dan memeluk mereka. Huh, akhirnya tiba juga waktunya untuk menangis dan bermaafan. Sore itu aura perpisahan dan haru terasa begitu kuat. Panggung aula penuh, oleh orang-orang yang menangis, walau sebagian ada yang tertawa-tawa. Hanya sebentar, tapi mungkin waktu berjalan agak lambat dalam perasaan semuanya kala itu. Ini terasa lama.
Akhirnya ini selesai juga. Konfigurasi kisah yang tersusun dalam waktu.Telah terlewati
 [Iqbal Firzada]
TAPANTRI
(tasyakur Pelepasan Santri)
DARUL ARQAM GARUT-THE MOVIE
TAPANTRI 2012
LOGIC, TNT ,CYEMBER’S
1729
TAPANTRI 2011
1628-delicat, clever, insider.

TAPANTRI 2010
Jim-q, tim-jip, exsalt

TAPANTRI 2009
SMARTFREIND
2614


Anda juga bisa menyaksikan semua koleksi darul arqam movie disini, 
Berikan Komentarmu :)

1 comment

Akbar | 27 Juni 2012 pukul 08.36

Seluruh panitia menuju ke depan, duduk di bawah panggung. Semua diam, sepi. Merekapun (kelas 6) mulai berkata-kata: tentang sesal mereka, kesalahan mereka, cerita mereka, perasaan mereka. Dan diam-diam terdengar beberapa orang berkata-kata dengan bahasa mereka sendiri yang gagap, mereka menangis.
[friendship never ends]

Posting Komentar